Translate
Jumat, 27 April 2012
Cerpen Ibu Kartini
Ibu kartini kau memperjuangkan bangsa Indonesia, menyetarakan drajat kaum wanita dengan kaum pria. Kau berjuang melawan penjajah-penjajah. Kau berjuang demi Bangsa dan Negara. Kau berjuang siang dan malam mempertaruhkan diri demi bangsa.Ibu kartini jasamu sangat berharga bagi bangsa dan negara.
Tokoh Wanita Dunia
Aung San Suu Kyi
Aung
San Suu Kyi adalah aktivis pro demokrasi Myanmar dan pemimpin National
League for Democracy. Saat ini, ia menjai tahanan rumah. Pada tahun
1991, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel karena
berjuang mempromosikan demokrasi di negaranya tanpa menggunakan
kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer. Aung San Suu
Kyi menikah dengan Dr. Michael Aris, seorang pelajar kebudayaan Tibet.
Tahun berikutnya, ia melahirkan anak laki-laki pertamanya, Alexander, di
London; dan pada tahun 1977 diamelahirkan anak kedua, Kim, yang belajar
di George Washington University dariJanuari 1991 sampai Februari 1991.
Kartini
Oh... Kartini...
Kau Pembela Kaum Wanita
Kau Ajarkan Mereka Berkarya
Kau Jugalah Yang Menyetarakan Derajatnya Dengan Kaum Pria
Oh... Kartini
Kaulah Pahlawan Bangsa Indonesia
Kau Pembela Kaum Wanita
Kau Ajarkan Mereka Berkarya
Kau Jugalah Yang Menyetarakan Derajatnya Dengan Kaum Pria
Oh... Kartini
Kaulah Pahlawan Bangsa Indonesia
Selasa, 24 April 2012
Artikel Emansipasi Wanita
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya.
Langganan:
Postingan (Atom)